STRES
Stress adalah bentuk
ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini
mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat
produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress
adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stress
disebut dengan stressor dan ketegangan yang di akibatkan karena stress, disebut
strain.
Sedangkan berdasarkan
definisi kerja stress, stress dapat diartikan sebagai:
- Suatu tanggapan adaptif, ditengahi oleh perbedaan individual dan atau proses psikologis, yaitu suatu konsekuensi dari setiap kegiatan (lingkungan), situasi atau kejadian eksternal yang membebani tuntunan psikologis atau fisik yang berlebihan terhadap seseorang.
- Sebagai suatu tanggapan penyesuaian, dipengaruhi oleh perbedaan individu dan atau proses psikologis yang merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan dari luar ( lingkungan ) situasi atau peristiwa yang menetapkan permintaan psikologis dan atau fisik berlebihan pada seseorang.
Lazarus (1984)
menjelaskan bahwa stress juga dapat diartikan sebagai:
- Stimulus, yaitu stress merupakan kondisi atau kejadian tertentu yang menimbulkan stress atau disebut juga dengan stressor.
- Respon, yaitu stress merupakan suatu respon atau reaksi individu yang muncul karena adanya situasi tertentu yang menimbulkan stress. Respon yang muncul dapat secara psikologis, seperti: takut, cemas, sulit berkonsentrasi dan mudah tersinggung.
· Proses, yaitu stress
digambarkan sebagai suatu proses dimana individu secara aktif dapat
mempengaruhi dampak stress melalui strategi tingkah laku, kognisi maupun
afeksi.
Jadi, stress dapat
mempengaruhi fisik, psikis mental dan emosi. Tetapi, stress dapat mempunyai dua
efek yang berbeda, bisa negatif ataupun positit, tergantung bagaimana kuatnya
individu tersebut menghadapi stress atau bagaimana individu tersebut
mempersepsikan stress yang sedang dihadapinya.
ibawah ini adalah list gejala-gejala stress:
- Jantung sering berdebar tanpa sebab diketahui secara pasti apa penyebabnya.
- Terkadang berkeringat-dingin atau merasa menggigil
- Ke toilet lebih sering dari biasanya dan terkadang lupa, mau ngapain di toilet
- Mulut terasa kering
- Sakit/ nyeri di perut bagian atas
- Mudah lelah walaupun mengerjakan pekerjaan yang ringan
- Merasa sakit seluruh otot badan yang tidak biasa
- Sakit kepala tanpa sebab dan terkadang migraine
- Mudah tersinggung
- Kurang rasa humor
- Kurang selera terhadap makanan, kesenangan ataupun seks
- Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit tanpa disadari
- Kurang punya waktu menjalankan hobi/ kebiasaan
- Merasa tidak mampu mengatasi permasalahan apapun”
- Kurang tertarik berkomunikasi dengan orang lain, selalu menghindar
- Kurang percaya terhadap penampilan diri
- Merasa segala sesuatu tidak berguna
- Selalu merasa kehilangan dan sedih
- Mudah lupa
- Sulit tidur, tidur tidak nyaman dan mudah terbangun, bangun merasa tidak segar
- Kadang bermimpi dengan perasaan yang dikejar-kejar
- Susah memfokuskan pikiran, dan memecahkan masalah yang serius
- Susah mengambik keputusan
- Mudah kaget
- Perhatian mudah teralihkan karena kurang focus
Tahap-tahap stress
terdiri dari beberapa tingkatan. Menurut Robert J.Van Amberg,1979 (Hidayat,
2008), stres dapat di bagi kedalam enam tahap sebagai berikut:
Tahap pertama
Tahap ini merupakan
tahapan stres yang paling ringan dan biasanya di tanadai dengan munculnya
semangat yang berlebihan, penglihatan lebih “tajam”dari biasanya, dan biasanya
(namun tanpa disadari cadangan energi dihabiskan dan timbulnya rasa gugup yang
berlebihan).
Tahap kedua
Pada tahap ini,
dampak stres yang semula menyenangkan mulai menghilang dan timbul
keluhan-keluhan karena habisnya cadangan energi. Keluhan-keluhan yang sering
dikemukakan antara lain merasa letih sewaktu bangun pagi dalam kondisi normal,
badan (seharusnya terasa segar), mudah lelah sesudah makan siang, cepat lelah
menjelang sore, sering mengeluh lambung atau perut tidak nyaman, jantung
berdebar-debar, otot punggung dan tengkuk terasa tegang dan tidak bisa santai.
Tahap ketiga
Jika tahap stres
sebelumnya tidak ditanggapi dengan memadai, maka keluhan akan semakin nyata,
seperti gangguan lambung dan usus (gastritis atau maag, diare), ketegangan otot
semakin terasa, perasaan tidak tenang, gangguan pola tidur (sulit untuk mulai
tidur, terbangun tengah malam dan sukar kembali tidur, atau bangun terlalu pagi
dan tidak dapat tidur kembali), tubuh terasa lemah seperti tidak bertenaga.
Tahap empat
Orang yang mengalami
tahap-tahap stres di atas ketiga memeriksakan diri ke dokter sering kali
dinyatakan tidak sakit karena tidak ditemukan kelainan-kelainan fisik pada
organ tubuhnya. Namun pada kondisi berkelanjutan, akan muncul gejala seperti
ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas rutin karena perasaan bosan,
kehilangan semangat, terlalu lelah karena gangguan pola tidur,kemampuan mengingat
dan konsentrasi menurun, serta muncul rasa takut dan cemas yang tidak jelas
penyebabnya.
Tahap kelima
Tahap ini ditandai
dengan kelelahan fisik yang sangat, tidak mampu menyelesaikan pekerjaan ringan
dan sederhana, gangguan pada sistem pencernaan semakin berat, serta semakin
meningkatnya rasa takut dan cemas.
Tahap keenam
Tahap ini merupakan
tahap puncak, biasanya ditandai dengan timbulnya rasa panik dan takut mati yang
menyebabkan jantung berdetak semakin cepat, kesulitan untuk bernapas, tubuh
gemetar dan berkeringat, dan adanya kemungkinan terjadi kolaps atau pingsan.
Isterahat
Istirahat yang cukup jangan sampai kekurangan tidur karena
denga tidur yang cukup akan membantu Anda merasa segar dan menjadi produktif
terhadap pekerjaan Anda dan tanggung jawab. Ini akan membantu membersihkan
pikiran dan objektif dalam menganalisa sebuah masalah.
Menyusun Kembali Penilaian
Ini berarti mencari arti yang berbeda, sudut pandang yang
berbeda-beda baik pro maupun ko, peluang-peluang pelajaran yang dapat kita
pelajari. Kemampuan menciptakan keberuntungan dengan tiba-tiba atau kata
lain latar yang berbeda. Pengalaman apapun akan menciptakan rasa senang
atau tidak senang tergantung bagaimana merasakannya.
Relaksasi dan menarik nafas dalam-dalam
Teknik ini mudah dilakukan dengan beberpa cara misalnya
meditasi, yoga, dan olah raga.
Proyeksikan emosi
Cobalah untuk meproyeksikan emosi yang sedang dihadapi.
Misalnya misalnya dengan berrbagi pemikiran dengan orang-orang yang anda
percayai yang netral dalam melihat permasalahan sehingga anda dapat mendapatkan
saran, nasehat yang orisinil tanpa dipengaruhi ego dan kepentingan
Visualisasi
Yaitu mengenang memori kita yang menyenangkan, sehingga
terlupakan hal-hal yang menyedihkan, menyakitkan, dan hal-hal yang membuat kita
tidak merasa enak.
Mengendalikan dorongan hati
Karakteristik emosi ini yang memperbolehkan seseorang
menunda kesenangan. Tes Marshmallow yang terkenal, menggambarkan pengaturan
emosi atau mengendalikan keadaab dengan baik.
Mengelola suasana hati (mood)
Yaitu meliputi kecakapan tentang tenang, menghilangkan
kegelisahan, kesedihan, atau sesutau yang menjengkelkan.
Mengungkapkan dan mengelolah emosi
Mengelola emosi tidak berarti menekan perasaan. Menurut
Aristoteles, setiap orang memunculkan rasa marah itu mudah, tetapi untuk marah
kepada orang yang tepat, pada tingkat yang tepat, waktu, tujuan, dan dengan
cara yang tepat itu tidak mudah.
Mengalihkan perhatian
Cobalah untuk relaksasi dengan melakukan hobby anda seperti
mendengar musik, menonton film, membaca, melukis, bercanda dengan teman-teman
dan apapun yang dapat membantu menenangkan anda dan memberi suasana hati yang
kondusif.
Sekian
tentang stres, ini hanya sekedar tugas dan saya ingin berbagi bagi kawan yang
membutuhkan. :)
cs : Syafira dan Sofi
thanks for all source :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar